Kita bisa melihat bahwa korupsi sudah meraja lela, mulai dari lapisan bawah sampai atas seolah tidak bisa lepas dari korupsi. Konon, Indonesia termasuk dengan paling top di dunia dalam urusan korupsi. Saya menantang Anda, mengapa korupsi sulit dihentikan atau setidaknya dikurangi di Indonesia?
Berpikirlah dan jawab pertanyaan ini.
Melalui blog ini saya mengajak kepada Anda untuk tetap berpikir. Saya melihat banyak sekali masalah terjadi karena kita bertindak emosional, bukannya berpikir dengan jernih. Blog ini saya maksudkan untuk menjadi media bagi kita melatih berpikir. Jawablah berbagai pertanyaan yang saya ajukan melalui form komentar dengan pikiran sejernih mungkin.
Ini adalah tantangan untuk Anda
Tunjukan kalau Anda bisa berpikir jernih, kritis, dan kreatif. Tunjukan jika memang ahlinya. Tunjukan bahwa Anda bisa memberikan solusi bagi orang lain.
Ini adalah ajang pembuktian bahwa Anda tidak mengedepankan emosi dalam berpikir.
4 comments:
terus terang saya senang sekali menjawab pertanyaan-pertanyaan yang bapak ajukan?! setelah saya pikirkan, ternyata pada pertanyaan ini, saya tidak bisa menjawab?! kenapa ya??? serasa otak, pikiran dan jari-jari ini enggan untuk menjawabnya. dan pada saat ini saya menyempatkan waktu untuk melihat-lihat artikel yang bapak tulis, padahal disaat dan waktu yang sama ini, saya masih dalam jadwal / jam kerja saya. apa yang sebenarnya telah terjadi?! apakah saya harus berhenti sampai disini, dan tidak lagi untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang bapak ajukan?!
ternyata TIDAK?! saya tidak akan berhenti sampai disini, insyaallah saya akan terus menjawab pertanyaan-pertanyaan yang bapak ajukan. Truz bagaimana dengan pekerjaan saya??? Masa bodo dengan pekerjaan saya, kan sudah saya bilang tadi di awal, terus terang saya senang sekali menjawab pertanyaan-pertanyaan yang bapak ajukan.
menurut saya kerana hukum Allah tidak lagi diperlakukan menyeluruh di muka bumi padahal syariat / hukum Allah adalah rahmatan lil alamin. hidup tidak lagi memperoleh berkah dan pertolongan dari Allah SWT kerana tingkah manusia selalu mengikut hawa nafsu.
om, menilik pertanyaan-pertanyaan om, baru masalah ini yang bisa setidaknya saia komentari.. mungkin berpikir tentang diri sendiri adalah hal yang njelimet sedangkan untuk masalah orang lain atau sesuatu diluar diri sendiri kita bisa banyak melintarkan komentar-komentar bodoh maupun pedas.. mungkin hal ini yang menyebabkan ibu-ibu, bapak-bapak, anak-anak semuanya senang dan betah bergosip berjam-jam tentang orang lain atau bisnis lain. kalo tidak pake otak saya gampang saja menyalahkan dan mencaci kebejatan moral para koruptor yang hanya mementingkan diri sendiri. tapi ternyata para koruptor tidak mementingkan diri sendiri.. lihatlah cupliikan2 berita. seorang penjual cd/dvd bajakan (bukankah pembajakan bentuk pencurian?) pasti akan berkilah jika ditanya "ya mau bagaimana lagi pak? kalau tidak begini nanti anak dan isteri saya makan apa?".. strata yang patut kita junjung kebijakannya pun, pejabat pemerintah pasti melakukannya demi gengsi anak isteri.. jadi menurut sistem berpikir yang logis dan sistematis tentu kita bisa menyimpulkan korupsi tidak akan berhenti selama para lelako terus beristri dan menghasilkan anak... tetapi koruptor wanita dan anak-anak pasti menolak hal tersebut. menurut pengamatan saya dan kebanyakan orang korupsi sulit dihentikan karena kita telah terbiasa... kita terbiasa hidup instan dan itu memudahkan hidup kita meskipun datang dengan tidak wajar. keboasaan lambat laun menjadi adat.. tentu saja adat akan diturunkan ke generasi berikutnya terus.. terus dan berakar kuat menjadi sebuah budaya.. jadi korupsi yang telah membudaya tentu sulit digoyahkan kedudukannya...
kami generasi muda yang suka korupso waktu, duit spp, uang buku belajar dari rimba gerilya kehidupan pini sepuh kita di zaman orde baru tentunya...karena tabiat anak kecil adalah meniru..
tanpa pembelajaran mendalam dan kritis terhadap penyakit sosial bernama korupsi tentu kita harus mencari sejarah .. akar yang harus dibabat untuk memberhentikan siklus ini.. budaya yang sudah berakar pantas saja sulit diberantas bagai panu di punggung. tapi budaya leluhur bangsa Indoneia yang berdiri kukuh ribuan tahun dengan mudahnya hilng hanya dalam tiga dekade!! berarti dengan obat panu mujarab budaya dapat diberntas. pasti!! entah ini hati atau pikiran saya yang berbicara tapi saya curiga ada suatu konspirasi busuk yang digalang intelijen asing untuk membobrokan mental bangsa timur yang religius dan berkromo tinggi menjadi sebuah bangsa yang sadis dan money oriented karena korupsi telah terjadi seabad lalu di Indonesia yang menghancurkan kekuasaan 3 abad VOC di Indonesia.. mereka jadi bangkrut akibat korupsi dan perebutan lahan. jauh sebelum itu.. majapahit pun runtuh karena kalangan pejabat istana yang korupsi dan pendeta yang harusnya dijunjung dan didengar nasihatnya malah dijadikan boneka penguasa. akankah Negara Kesatuan Republik Indoneia juga mengalami hal yang sama?...sayangnya kita kurang awas dengan peringatan Bapak bangsa kita Bung Karno "WASPADA NEKOLIM" kata beliau.beliau sudah tahu kalau bangsa ini akan dijajah lagi setelah kejatuhannya,oleh bangsanya sendiri dan kaum kapitalis di belakangnya yang akan menghisap air susu ibu pertiwi dengan lebih rakus dan kejamnya sedangkan kita anak-anaknya, mati kelaparan.
memang kita telah banyak diberi peringatan oleh Tuhan melalui bencana alam, bahwa kita mulai lupa kepada asal mula penciptaan.
Post a Comment